CERPEN: Kemala dan Kelabu


Haloo halooo, Minsic balik lagi nihh... kali ini Minsic mau pamerin cerpen karya temen sekelasnya Minsic. Jangan lupa dibaca yaaa!!!


Pagi telah tiba, suara kicauan burung yang saling bersautan membuat keceriaan terdengar dimana-mana, dedaunan yang banyak dibasahi air akibat rintikan hujan semalam. Di suatu rumah yang kecil nan sederhana yang ditempati empat orang penghuni dengan dua orang anak gadis serta orang tuanya dan seorang nenek paruh baya. Kedua gadis yang memiliki usia yg sama itu telah selesai dengan tugas yang ia kerjakan masing-masing yang telah diberikan oleh ibunya.
    Suatu ketika dipagi hari saat akan berangkat sekolah, sedikit terjadi masalah dalam rumah tersebut. Kelabu yang kehilangan dasinya dirumah sempat menggegerkan seisi rumah. Ia yang panik pun berlari kesana kemari untuk mencari dasi, hingga sampai pada akhirnya Kemala lah yang menemukan dasi tersebut terjatuh dibawah kolong kasur. Sesaat kemudian mereka bergegas untuk kembali berangkat sekolah seperti biasanya.
     Hari ini sekolah sedang melaksanakan PAS (penilaian akhir semester) terakhir dan disini banyak murid yang sedang berjuang dalam mendapatkan nilai dan hasil yang maksimal tak luput dari Kemala dan Kelabu yang sama sedang memperjuangkannya juga. Hingga tiba saatnya pengumuman hasil PAS keluar semuapun merasa tegang sebelum seorang guru masuk ke dalam kelas. 
"Baik anak-anak silahkan semuanya duduk, hari ini saya akan mengumumkan hasil nilai raport kalian dalam pembelajaran selama ini" tutur ibu guru dengan lembut.
"Saya akan mengumumkan peringkat 3 besar sekalian membagikan raport kepada kalian" ucap ibu guru.
    Semuapun merasa tegang tak luput dari Kemala dan Kelabu yang mencuai keringat dingin.
"Oke langsung saja saya sebutkan dari peringkat juara 3 yaitu Sekar, juara 2 yaitu Cahaya, dan juara 1 adalah Kelabu. Saya ucapkan selamat untuk anak-anak yang mendapatkan juara dan yang belum bisa peringkat 3 besar masih bisa berusaha lagi" ucap ibu guru.
       Beberapa siswa tampak menghela nafas panjang entah begitu kecewa atau sudah pasrah dan putus asa begitupun dengan Kemala yang sudah membayangkan bagaimana murka ibunya nanti saat mengetahui hal tersebut. Kelabu yang melihat saudara nya yang tampak gelisah pun menemani dan menenangkan nya.
*FLASHBACK ON*
    Dulu keluarga kecil itu selalu tampak bahagia dan damai, tetapi semenjak kejadian tersebut terjadi semuanya pun berubah drastis, semuanya berbanding terbalik tidak seperti dulu lagi. Kejadian dimana ayah dari kedua gadis tersebut telah meninggal dunia, menimbulkan beberapa efek termasuk pada Kemala yang sempat mengalami down parah saat itu hingga mengganggu dalam hal belajar bahkan banyak nilainya yang sempat dikata anjlok tidak seperti biasanya. Setelah kepergian sang ayah rumah tersebut nampak sunyi dari keharmonisan tidak lagi seperti dahulu kala, bahkan ibunya yang dulu sangat penyayang sekarang jauh dari kata tersebut, lebih sering marah bahkan membentak dan sering membandingkan keduanya. Ibunya yang selalu menuntut anaknya untuk pintar dan berprestasi.
"Bu, Kelabu dapat juara 1!!" Seru Kelabu bersemangat.
"Oh ya? Sini ibu lihat dulu. Wahh pinter sekali anak ibu yang satu ini, bukan kayak yang itu bisanya cuman jadi beban saja" cerca Si Ibu.
"Bu, jangan gitu Kemala kan juga udah usaha yang terbaik dia" ucap Kelabu.
"Usaha apa dia? Cuman juara lomba shalawatan aja apa yang bisa dibanggain" ucap Si Ibu.
     Kemala yang setia menundukkan kepalanya sembari mendengarkan pembicaraan ibu dan anak itu sambil berkata maaf yang sangat pelan. Dari jauh tampak wanita paruh baya yang melihat dengan perasaan tersayat sedih namun dirinya tak mampu membantu Kemala dan hanya bisa memberi sandaran dan pelukan pengganti seorang ayah setiap kali ia tersakiti.
*FLASHBACK OFF*
      Kemala yang sudah siap menghadapi semuanya pun akhirnya pulang bersama saudaranya itu. Saat di depan pintu rumah Kemala cukup gugup takut hal itu akan terulang lagi hari ini tapi ia tepis rasa kegugupan dan ketakutan nya itu hingga akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah dan menjumpai ibunya yang sedang menonton TV. Seperti biasa Kelabu yang selalu antusias saat memberikan hasil ujian nya kepada sang Ibu yang berbanding terbalik dengan Kemala yang selalu was-was sikapnya.
      Hingga pada akhirnya raport Kemala pun dibuka dan memperlihatkan semua nilai-nilai Kemala beserta peringkatnya, tetapi tak seperti biasanya, ibunya yang selalu marah ketika melihat semua nilainya sekarang cukup terdiam mengamati semua nilai-nilai tersebut hingga satu kata terucap.
"Baguss" ucap sang Ibu.
       Kemala yang terkejut akan ekspresi ibunya pun dibuat bingung bertanya-tanya sembari melihat saudaranya yang ikut terheran. Sampai Kelabu menanyakan apa yang terjadi kepada sang Ibu dan kemudian dijawab dengan bangganya "bagus Kemala kamu bisa menaikkan prestasimu kembali ya walaupun belum mendapatkan juara kelas tapi tidak apa-apa, ibu akan selalu dukung kalian berdua dan hanya ini yang ibu mau lihat keberhasilan dan kesuksesan dari kedua putri ibu" ucap sang Ibu. Wanita paruh baya yang sedari tadi menonton percakapan mereka pun menghampiri dan mereka semua berpelukan bersama.
       Inilah yang dinantikan oleh Kemala, keluarga yang harmonis nan damai tanpa kekerasan sedikit pun. Semua yang hilang kini telah ia temukan kembali seperti semula, hanya dengan butuh kesabaran yang besar dan usaha yang maksimal. Kemala dan Kelabu pun tampak senang bahagia beserta keluarga nya.

TAMAT

Gimana cerpennya? Udah pasti bagus kan? Habis ini Minsic bakal pamerin cerpen cerpen yang lain nih, stay tune yaaa



Comments

Popular Posts